Jabat tangan adalah sunnah Nabi SAW. Bahkan, Rasulullah SAW menjanjikan
pahala yang besar di balik sunnah ini. Dan, sunnah jabat tangan ini begitu
semarak di kalangan para sahabat. Sayangnya, dewasa ini, jabat tangan antara
laki-laki dengan perempuan yang bukan mahramnya, terutama di kalangan pemuda
dan pemudi, hampir sudah menjadi tradisi. Tradisi seperti ini mengalahkan
akhlak islami yang semestinya ditegakkan. Bahkan, mereka menganggap kebiasaan
itu jauh lebih baik dan lebih tinggi nilainya daripada syariat Allah Ta’ala
yang mengharamkannya. Sehingga, jika salah seorang dari mereka Anda ajak dialog
tentang hukum syariat dengan dalil-dalil yang kuat dan jelas tentu, serta merta
ia akan menuduh Anda dengan sebagai orang kolot, ketinggalan zaman, kaku, sulit
beradaptasi, ekstrim, hendak memutuskan tali silaturrahmi.
Buku yang ada di hadapan Anda saat ini akan berbicara
panjang lebar seputar hukum berjabat tangan dengan lawan jenis yang bukan
bagian dari mahramnya; pandangan ulama berkenaan dengannya; serta syubhat-syubhat
yang dihembuskan oleh kalangan yang ingin merusak tatanan masyarakat Islam. Tak
ketinggalan, penulis membahas seputar adab dan ragam jabat tangan yang terjadi
di tengah masyarakat, baik saat bersua dan teman, jabat tangan seusai shalat,
dan masih banyak lagi. Dengan pemaparan yang gamblang dan didukung dengan
dalil-dalil serta takhrij yang memadahi, menjadikan buku ini layak menjadi
panduan setiap muslim dalam berinteraksi dengan sesama. Sehingga, dalam
merealisasikan sunnah Nabi SAW ini kita tidak salah praktek. Jangan sampai,
jabat tangan yang seharusnya berpahala, tapi malah mendatangkan dosa. Selamat
membaca!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar