Kandungan Al-Quran perlu direnungkan dan
diresapi. Sebab, Al-Quran mengandung berbagai perintah yang harus ditunaikan,
berbagai larangan yang musti dihindari, dan banyak kisah yang dapat dipetik
hikmahnya. Dengan merenungkan kandungan Al-Quran, sama artinya kita berupaya
menghidupakan hati kita agar tidak mati. Allah Ta'ala berfirman, "Maka
apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran ataukah hati mereka terkunci?"
(Muhammad [47] : 24).
Kandunga Al-Quran perlu diamalkan. Sebab,
Al-Quran diturunkan adalah untuk diamalkan, bukan sebatas dibaca saja. Hasan
Bashri berkata, "Manusia itu diperintah agar mengamalkan Al-Quran, tetapi
mereka menganggap bahwa membaca Al-Quran itulah yang disebut mengamalkan
Al-Quran." Konsep inilah yang
pernah disampaikan oleh Hasan bin Ali, ia berkata, “Bacalah Al-Quran hingga ia
bisa mencegahmu (dari berbuat dosa), bila tidak bisa mencegahmu berarti itu
tidak membaca.” Ia juga berkata, "Sesungguhnya, orang yang paling utama
terhadap Al-Quran adalah orang yang mengikutinya (mengamalkannya) walaupun ia
tidak membacanya." Pemahaman seperti inilah yang menyebar di tengah-tengah
para sahabat. Diriwayatkan dari Abu Abdurrahman Al-Sulami, dari Utsman, Ibnu
Mas'ud, dan Ubai bin Ka'b bahwa Rasulullah n membacakan sepuluh (ayat) pada
para sahabat. Mereka tidak beralih ke sepuluh ayat berikutnya sebelum mereka
mengamalkan apa yang dikandung oleh sepuluh ayat itu. Jadi, kami mempelajari
Al-Quran dan mengamalkannya bersamaan.
Buku yang ada di hadapan Anda ini akan
meluruskan cara pandang sebagian kaum muslimin terhadap Al-Quran, bahwa
Al-Quran tak sekesar dibaca, tapi harus direnungkan, diresapi, dan diamalkan.
Ini dapat terwujud manakala kita mampu mengelola cara baca Al-Quran kita, yaitu
membaca Al-Quran dengan mentadaburinya. Ibnu Hubairah berkata, "Salah satu
tipu daya setan adalah tindakannya menjauhkan hamba-hamba Allah dari
mentadaburi Al-Quran. Karena, setan tahu bahwa petunjuk itu akan terwujud
ketika ada tadabur."
Dengan mengenalkan 10 kunci tadabbbur
Al-Quran yang terangkun dalam metode Li Ishlahin Tartaji, penulis
berupaya memudahkan pembaca untuk lebih bisa mentadaburi Al-Quran. Selamat
membaca, dan selamat menikmati kelezatan Al-Quran.
Ukuran Buku : 14 x 20,5 cm
Tebal : 216 halaman
Harga : Rp36.000,-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar