Beranda

Kamis, 28 Juni 2012

Jasad Syuhada Tak Membusuk

Muhammad bin Ka’ab Al-Quradhi mengatakan, “Aku menemui Umar bin Abdul Aziz ketika ia telah menjadi khilifah. Tubuhnya kurus dan warna kulitnya pucat. Padahal setahuku, ketika ia menjadi pemimpin kami di Madinah dulu, tubuhnya bagus dan cukup gemuk. Lantas, aku memandangnya lekat-lekat, hampir aku tidak berkedip. Maka, ia bertanya, ‘Wahai Ibnu Ka’ab, kenapa engkau memandangku seolah-olah engkau belum pernah melihatku?’ ‘Aku heran dengan Anda,’ jawabku. Ia bertanya lagi, ‘Apa yang engkau herankan?’ ‘Tubuh Anda yang kurus dan warna kulit Anda yang pucat,’ jawabku. Ia pun berkata, ‘Andai engkau melihatku di dalam kubur setelah tiga hari dimakamkan, ketika mataku meleleh hingga menyentuh tulang pipiku, hidung dan mulutku dipenuhi ulat dan nanah, pasti engkau lebih tak percaya ketimbang hari ini’.” Seolah-olah Umar bin Abdul Aziz ingin menggambarkan apa yang dialami mayat pada tiga hari pertama di dalam kubur seperti perubahan fisik dan digerogotinya tubuh oleh pasukan larva.
Ilmu kedokteran telah mampu mendeteksi proses-proses pembusukan mayat (degradasi organisme) di dalam kubur, sejak ruh meninggalkan tubuh hingga tubuh berubah menjadi gas, cairan, dan amonia. Namun, mata kita akan terbelalakkan menyaksikan keagungan Allah Ta'ala yang ditetapkan kepada hamba-hamba pilihan-Nya.
Secara runtut, buku memaparkan bagaimana tentara Allah yang bernama mikroba ini menjalankan tugas super besar, meski bentuk mereka super kecil, dalam membusukkan jasad manusia. Namun, di hadapan jasad syuhada, seakan-akan tentara tak kasat mata ini bertekuk lutut, atas ijin Allah, tak mampu berbuat apa-apa. Jasad mereka tetap utuh dan segar bugar, meski telah berpuluh-puluh tahun terkubur di tanah. Allahu akbar, jasad mereka tak membusuk.

Keajaiban Melihat Allah

Mungkinkah manusia mampu melihat Allah, baik di dunia maupun di akhrat? Apakah Nabi n memiliki kekhususan tertentu, sehingga beliau bisa melihat Allah di dunia? Benarkan orang mukmin yang masuk surga akan mendapat tambahan nikmat berupa melihat wajah Allah? Beberapa pertanyaan tersebut akan Anda dapatkan jawabannya di dalam buku ini. Dengan gaya bertutur yang singkat, padat, dan gamblang, buku ini akan menyingkap keajaiban melihat Allah, baik di dunia maupun di akhirat, berdasarkan hadits-hadits shahih dan pendapat para ulama salaf. Maka, jangan lewatkan buku langka ini!

Manajemen Waktu Para Ulama

Waktu adalah nikmat Allah yang begitu agung bagi umat manusia. Banyak di antara manusia yang terperdaya, sehingga menganggap waktu seperti angin lalu, tak memiliki peran apa-apa dalam kelangsungan hidup mereka. Hanya orang yang ‘sadar’ saja yang benar-benar mengerti arti sebuah waktu. Berbeda halnya dengan para ulama yang memiliki pre­dikat ‘pewaris para nabi’. Mereka benar-benar potret manu­sia luar biasa dalam mengelola hidupnya, terutama dalam memenej waktunya, sehingga setiap detik waktu yang ia miliki akan berbuah selaksa manfaat. Setiap relung-relung hidup mereka senantiasa memancarkan sejuta kebaikan. Da­lam benak mereka, seluruh bentuk kebaikan berpangkal dari waktu. Barangsiapa yang menyia-nyiakannya, maka ia tak akan pernah menuai kebaikan. Dalam buku ini, Syaikh Abdul Fattah mencoba menge­tengahkan pernik-pernik kehidupan para ulama, terutama dari sisi manajemen waktu mereka yang begitu mengagum­kan. Mereka benar-benar mengoptimalkan waktu mereka untuk ilmu. Saat makan, berjalan dan mandi pun mereka masih sempat mendalami berbagai ilmu. Bahkan, saat ajal menjemput, ada di antara mereka yang masih membahas berbagai masalah agama. Semoga dengan kehadiran buku ini akan mampu me­nyadarkan kita semua tentang urgensi waktu yang kita mili­ki. Semoga kita mampu meneladani manajemen waktu para ulama. Bacalah buku ini, dan Anda akan mengatakan, “Sung­guh mengagumkan manajemen waktu para ulama.”

Karena Ilmu Mereka Rela Membujang

Memilih hidup membujang karena ingin berkonsentrasi menggeluti ilmu merupakan sebuah pilihan hidup yang luar biasa. Desah-desah syahwat yang pada sebagian orang justru men­jadi raja yang menguasai hati, berhasil terpinggirkan karena dominasi cinta terhadap ilmu yang begitu menggum­pal dalam relung-relung hati. Itulah sebuah catatan indah yang pernah tergoreskan dalam sejarah hidup sebagian para ulama sebagai pewaris para nabi. Imam Nawawi, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan Imam Ath-Thabari termasuk se­bagian ulama yang ‘berijtihad’ terhadap diri mereka sendiri untuk tidak menikah karena ilmu. Dan sekali lagi, ini meru­pakan sebuah pilihan hidup yang luar biasa!

Buku yang ada di hadapan Anda ini memang sangat istimewa bagi para pembaca. Karena, pembahasan yang di­sajikan di dalamnya cukup unik dan langka. Belum banyak para ulama lain yang tertarik untuk membahas tema ini. Dan, di sinilah letak keistimewaan buku ini. Membacanya akan menjadi mo­tivasi ‘dosis tinggi’ bagi kita, untuk secara serius mengkaji ilmu-ilmu dien.

Penulis buku ini tidak bermaksud mempropagandakan ‘hidup membujang’ sebagai sebaik-baik pilihan. Penulis ha­nya ingin membeberkan di hadapan para pembaca sebuah potret menakjubkan tentang semangat membara para ulama dalam menggeluti ilmu-ilmu dien. Sehingga, agar diri mere­ka dapat berkonsentrasi dalam menggenggam pena, mereka rela untuk tidak menikah. Subhanallah! Selamat membaca!

Dahsyatnya Kesabaran Para Ulama

Menuntut ilmu memang membutuhkan kesabaran. Tan­pa hal itu, tentu banyak orang yang akan mengalami kegagal­an untuk meraup ilmu yang berlimpah. Dan, para ulama yang kapabilitas keimuannya tak diragukan lagi, telah membuk­tikan peran ‘kesabaran’ sebagai elemen penting dalam thalabul ‘ilmi.

Buku yang ada di hadapan Anda ini menyajikan sebuah potret bercahaya tentang kesabaran para ulama dalam men­cari ilmu. Dengan membaca ini, semoga nilai kesabaran yang terpancar dari kehidupan para ulama itu menjadi support yang besar bagi kita untuk belajar sabar dalam menghadapi ro­mantika kehidupan. Terutama saat mengalami kondisi ge­tir yang tidak mengenakkan.

Anda akan berdecak kagum menyimak rentetan kisah-kisah yang dipaparkan dalam buku ini. Betapa sebuah kemu­liaan itu tidak akan bisa tergenggam dengan hidup bersantai-santai dan meninggalkan kerja keras. Termasuk untuk meraih ilmu. Segudang kesabaran mesti disiapkan, agar Allah k me­mahamkan kita tentang ilmu-ilmu agama. Selamat membaca!

Tata Busana Para Salaf

Rasulullah, para sahabat dan shahabiyyah memi­liki tradisi berpakaian yang khas, yang mungkin saat ini di­anggap asing dan unik. Namun, sebagai­mana pribadi mereka yang senantiasa memancarkan selaksa kemuliaan, tradisi ber­pakaian yang ada pada diri mereka juga me­representasikan sebuah kemuliaan. Meneladani mereka dalam masalah tata busana ini terkategori dalam cakupan ittiba’. Padahal, kita di­perintahkan untuk selalu berittiba’, mengikuti pola hidup dan akhlak Rasulullah.

Buku ini membahas seputar tata busana Nabi, para sahabat dan shahabiyyah, sebagai nenek moyang kita yang telah banyak memberikan teladan kepada kita semua. Juga, dipaparkan perihal etika berpakaian bagi wanita mus­limah, yang telah dicontohkan oleh para shahabiyyah pada zaman Nabi. Membaca buku ini akan menumbuhkan ke­cintaan kepada As-Sunnah, dan kesadaran untuk selalu men­contoh akhlak para salaf!
Jadikan tata busana Anda tak sekedar menjadi gaya tan­pa makna. Jadikan hal itu sebagai sarana meraup selaksa pa­hala dengan meniatkan berittiba’ kepada Nabi. Selamat menyi­mak!

Misteri Di Balik Khitan Wanita

Khitan wanita masih menjadi tema yang ‘unik’ bagi mayoritas umat Islam. Banyak sekali kaum muslimin yang belum memahami hal-ihwal tentang hukum dan manfaat khitan wanita. Buku-buku yang secara spesifik membahas tentang masalah itu juga masih jarang ditemukan di pasaran. Sehingga, sangat mungkin sekali, banyak para orang tua yang tidak begitu respek untuk mengkhitankan anak perempuan mereka. Berbeda dengan perhatian mereka yang sangat be­sar untuk mengkhi­tani anak laki-laki mereka. Padahal, khitan wanita memiliki selaksa manfaat yang bisa dipetik oleh anak itu sendiri, juga orang tua maupun masyarakat sosial di mana anak itu tinggal, baik manfaat yang bersifat syar’i maupun dalam tinjauan medis.

Di sisi lain, di kalangan para ulama pun masih muncul sikap pro dan kontra soal hukum syar’i dari khitan wanita. Sehingga, sempat terjadi kasus pelarangan khitan wanita di negara Me­sir, yang ditengarai sebagian pihak memang sangat bertalian erat dengan campur tangan kaum yahudi dan nas­rani inter­nasional, yang terus berambisi tanpa henti untuk menjauh­kan umat Islam dari ajaran agamanya sendiri. Buku ini juga membedah kasus tersebut, dan memberikan kritik ilmiah terhadap ‘tragedi’ pelarangan khitan wanita di Mesir itu.
Demikian, dan selamat menyimak sajian ilmu yang sa­ngat bermanfaat dalam buku penting ini!

Keajaiban Mimpi Nabi SAW

‘Bermimpi’ seakan menjadi kebiasaan yang selalu lekat dengan kehidupan manusia. Hampir tak ada manusia di jagad ini yang belum pernah bermimpi dalam tidurnya. Semua orang pasti pernah bermimpi, dan karakteristik mimpi me­reka tentu sa­ngat beragam sekali. Ada mimpi yang baik, dan ada pula mimpi yang buruk-menakutkan.

Nabi juga pernah mengalami mimpi dalam tidur be­liau. Para ulama dan orang-orang shalih juga pernah melihat sesuatu dalam tidur mereka. Walaupun, kita yakin, bahwa mimpi yang dialami oleh Nabi, para nabi lainnya, para sahabat, dan orang-orang shalih tentu bukanlah mimpi yang sem­barangan. Beragam rahasia menakjubkan berada di balik mimpi Nabi SAW dan orang-orang shalih. Sungguh, mimpi me­reka adalah mimpi yang luar biasa!!

Buku ini secara gamblang menyingkap keajaiban di balik mimpi Nabi, dan mimpi para nabi lainnya. Dalam buku ini juga dijabarkan pernak-pernik seputar mimpi, dan bagaimana kode etik menafsirkan serta mentakwilkan mimpi. Sehingga, inilah buku istimewa yang berbincang soal mimpinya manu­sia-manusia mulia di dunia ini. Dan, buku seperti ini masih sangat langka sekali! Selamat menikmati!

Keajaiban Mimpi Sahabat

‘Bermimpi’ seakan menjadi kebiasaan yang selalu lekat dengan kehidupan manusia. Hampir tak ada manusia di jagad ini yang belum pernah bermimpi dalam tidurnya. Semua orang pasti pernah bermimpi, dan karakteristik mimpi me­reka tentu sa­ngat beragam sekali. Ada mimpi yang baik, dan ada pula mimpi yang buruk-menakutkan.

Nabi juga pernah mengalami mimpi dalam tidur be­liau. Para ulama dan orang-orang shalih juga pernah melihat sesuatu dalam tidur mereka. Walaupun, kita yakin, bahwa mimpi yang dialami oleh Nabi, para nabi lainnya, para sahabat, dan orang-orang shalih tentu bukanlah mimpi yang sem­barangan. Beragam rahasia menakjubkan berada di balik mimpi Nabi dan orang-orang shalih. Sungguh, mimpi me­reka adalah mimpi yang luar biasa!!

Buku ini secara gamblang menyingkap keajaiban di balik mimpi para sahabat dan orang-orang shalih. Inilah buku isti­mewa yang berbincang soal mimpinya manu­sia-manusia mulia di dunia ini. Dan, buku seperti ini masih sangat langka sekali! Selamat menikmati!

Amalan-Amalan Pengundang Setan

Setan memiliki kegemaran-kegemaran. Apabila di dalam rumah kita terdapat perkara-perkara yang disukai setan, maka bersiaplah rumah kita untuk dijajah oleh setan. Setan akan betah tinggal di rumah kita, dan menebarkan jaring-jaring penga­ruhnya kepada seluruh penghuni keluarga. Padahal, Allah telah menegaskan, bahwa setan adalah musuh kita yang paling nyata.

Setan selalu menggoda manusia untuk jauh dari Rabb-Nya. Dia akan berusaha dengan segala cara agar manusia me­ngikuti langkah-langkahnya. Beragam bisikan dihembuskan, dan berbagai dosa ditawarkan. Sehingga, manusia akan me­ninggalkan ketaatan kepada Allah k, dan mengikuti jejak-jejak setan. Lantas, bagaimana jadinya jika godaan setan selalu me­menuhi atmosfir rumah kita? Rumah yang ditinggali setan adalah rumah yang terancam dengan berbagai bencana.

Buku ini membahas beberapa perkara yang jika ada atau terjadi di rumah kita, maka itu akan menjadi daya pengun­dang setan untuk memasuki rumah kita. Waspadailah perkara-perkara ini! Usahakan secara serius untuk menjauhkan rumah kita dari perkara-perkara pengundang setan, agar rumah kita terbebas dari cengkeraman pengaruh setan. Karena, jika setan telah berhasil memasuki sebuah rumah dan merasa betah ting­gal di dalamnya, sungguh inilah pertanda awal dari kesengsa­raan hidup. Selamat membaca!

Amalan-Amalan Pengusir Setan

Seorang mukmin mesti meyakini, bahwa permusuhan setan terhadap manusia adalah abadi, sejak zaman Nabi Adam hingga Allah mengambil alih kepemilikan bumi beserta segala isinya. Allah Ta’ala berfirman dalam kitab-Nya, “Sesung­guhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya meng­ajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Fathir [35] : 6)
Setan telah mengikrarkan permusuhannya dan menabuh genderang perang melawan anak keturunan manusia sejak dulu kala. Dengan mengerahkan segenap bala tentara dan usahanya, setan akan senantiasa dan tak henti-hentinya meng­goda manusia, hingga tercapai tujuan utamanya, yaitu menye­satkan dan menjadikan manusia sebagai temannya di neraka kelak. Serangan itu akan senantiasa dilancarkan dari arah mana saja, sampai manusia benar-benar menjadi seperti diri­nya. Maka, celakalah orang-orang yang tidak waspada dan berhati-hati terhadap berbagai godaan setan dan tipu musli­hatnya.

Seorang mukmin yang berakal harus mewaspadai dan menyadari bahwa dirinya menjadi target setan dan para pe­ngikutnya. Untuk itu, ia perlu memegang teguh ajaran Rasu­lullah dan membentengi diri dari kejahatan serta bujuk rayu setan. Doa dan dzikir adalah senjata seorang mukmin agar terhindar dari serangan dan tipu daya setan. Dengan senantiasa berdoa dan berdzikir, maka kita dapat memben­tengi diri sekaligus mengusir setan dari diri kita, rumah kita, dan lingkungan kita. Sehingga, rumah kita akan steril dari campur tangan setan. Ketenteraman akan tercerabut dari rumah kita, bilamana setan masih menetap di rumah kita.
Buku ini membahas beberapa amalan yang dapat mem­bentengi diri sekaligus mengusir setan dari diri dan rumah kita, serta beberapa petunjuk Nabi agar kita terhindar dari bidikan anak panah setan. Lakukanlah amalan-amalan pengusir setan yang ada dalam buku ini, agar setan tak mampu me­masuki rumah kita. Selamat membaca!

Tetap Mesra Saat Darurat

Tetap mesra sepanjang masa, tetap harmonis tanpa mengenal titik finish, maksudnya tetap mesra terus bersama istri selama mengarungi kehidupan rumah tangga, merupakan perkara yang sah-sah saja dilakukan, bah­kan itu bisa bernilai ibadah. Namun ingat, syariat Islam tetap menancapkan rambu-rambu dalam bermesraan dengan istri yang harus diperhatikan oleh pasangan suami-istri. Batasan-batasan mana yang diperbolehkan syariat, dan mana yang dilarang syariat.

Saat istri mengalami haid, ketika sedang puasa, dan tatkala menunaikan ibadah haji merupakan waktu-waktu ‘darurat’ untuk bermesraan dengan istri. Walaupun bukan berarti pasangan suami-istri harus ‘libur total’ selama momen-momen tersebut. Bermesraan tetap diperbolehkan, asal diper­hatikan rambu-rambu hukumnya.

Buku ini berisi pendapat para ahli fiqih berkaitan dengan aktivitas bermesraan dengan istri saat ia sedang haid, saat sedang puasa, dan saat menunaikan ibadah haji. Dengan cara penuturan buku ini yang kental nuansa fiqhiyyahnya, para pembaca diharapkan bisa memahami batasan-batasan bermesraan di saat ‘darurat’ tersebut. Sehingga, tatkala ia ingin bermesraan dengan istri di momen-momen itu, ia bisa menaati rambu-rambunya. Yang diperbolehkan oleh syariat, silakan dilaksanakan; dan yang dilarang, silakan dijauhi sejauh-jauh­nya. Dengan demikian, diharapkan para suami-istri tetap bisa harmonis walaupun sedang mengalami masa-masa kritis.
Demikian, semoga uraian dalam buku ini bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Barakallahu fikum!

Tata Rias Rambut Cara Islam

Rambut merupakan suatu anugerah Allah yang se­lalu lekat dengan kehidupan manusia. Eksistensinya dalam diri seseorang akan menambah keelokan dan keserasian cipta­an Allah, serta keanggunan pribadi manusia. Untuk itu, Islam sebagai agama paripurna yang ajarannya menyentuh semua sisi kehidupan, memiliki separangkat tuntunan bagi seorang mukmin maupun mukminah dalam mengatur dan merias ram­butnya. Dan sungguh, mengikuti tuntunan dalam merias ram­but cara Islam tersebut bisa mendatangkan pahala, jika itu didasari sikap mutaba’ah (me­ngikuti pola hidup Rasul).

Buku yang ada di hadapan Anda ini menyajikan pemba­hasan yang cukup unik dan jarang dibahas oleh buku-buku lainnya. Yakni seputar bagaimana cara mengatur rambut kita, seperti yang dituntunkan oleh Islam.
Di dalam buku ini di­jabarkan beberapa poin pembahasan, seperti cara menyisir rambut, model rambut, mencukur rambut atau memanjang­kannya, menyemir rambut, dan lain sebagainya. Juga, dileng­kapi 30 fatwa penting seputar rambut, sehingga itu akan me­nam­bah bobot keilmuan dalam buku ini.
Demikian, semoga uraian dalam buku ini bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Barakallahu fikum!

Biografi Generasi Muda Sahabat Nabi SAW


Kehidupan para sahabat Nabi SAW sungguh mengagumkan. Berbagai kemuliaan dan keutamaan senantiasa menghiasi pribadi mereka. Sampai-sampai Rasulullah SAW mengecam orang-orang yang suka mencela dan mencemooh para sahabat. Mencela mereka sama dengan mencela Rasulullah. 
Bagaimana pernik-pernik masa kecil para sahabat, sehingga di saat dewasa mereka bisa menjadi pribadi yang gemilang? 
Rahasia kesuksesan pendidikan seperti apa yang berhasil terukir di dalam masa kecil mereka? 
Inilah sebuah buku yang akan merunut jejak-jejak kemuliaan para sahabat sejak masa kecilnya. Dunia sekarang ini membutuhkan pribadi-pribadi emas seperti mereka!

Gila Belanja

Jika Anda doyan belanja, dan keranjingan sekali untuk menjejakkan kaki di pasar, mall-mall, supermarket dan pusat-pusat perbelanjaan lainnya, waspadalah, Anda bisa saja sedang terjangkiti penyakit ‘gila belanja’. 
Sehingga, hati terkadang tak lagi mampu dikendalikan untuk bersikap hemat dalam hidup. Uang pun berhamburan di kasir-kasir supermarket, tanpa mampu dimenej. Ekonomi keluarga pun bisa carut-marut, jika penyakit ‘gila belanja’ selalu menghiasi jiwa. 

Bagaimana agar aktivitas belanja kita bisa tetap berada dalam koridor syar’i? 
Bencana apa saja yang akan menimpa para wanita yang selalu kecanduan belanja? 
Waspadalah, supermarket bisa menjadi ‘candu’ bagi hidup kita!

Kenapa Harus Azl?


Masih banyak orang bimbang, apakah azl atau senggama terputus (coitus interuptus) dihalalkan oleh Islam untuk dilakukan dalam hubungan intim suami-istri. Lalu, bagaimana dengan hadits Nabi SAW yang menyatakan bahwa azl merupakan pembunuhan kecil atau pembunuhan terselubung? Karena, sperma yang seharusnya menjadi benih janin itu ditumpahkan bukan pada tempatnya. Ia telah ‘dibunuh’ sebelum bertemu dengan sel telur wanita dan terbuahi menjadi janin di dalam rahim. 
Kenapa azl harus dilakukan? 
Dan, bagaimana hukumnya mencegah kehamilan dengan jalan azl atau dengan alat kontrasepsi (KB) modern? 
Buku ini akan bercerita banyak kepada Anda?

Rabu, 27 Juni 2012

Berkah Bangun Pagi



Waktu pagi adalah karunia Allah yang mengandung manfaat berlipat. Sampai-sampai, Rasulullah SAW sendiri telah berdoa memohon keberkahan untuk umat beliau di waktu pagi, “Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu pagi mereka.” (HR. Abu Dawud dan Titmidzi). Sayang seribu sayang bila keberkahan waktu pagi tersebut sirna lantaran begadang tiada guna.

Dalam buku ini, penulis mencoba menguak berbagai manfaat bagun pagi, baik ditinjau dari aspek medis, syar’i, maupun aspek lainnya. Tak lupa, dalam pemaparannya, penulis juga menyinggung berbagai bahaya begadang yang berdampak pada pudarnya keberkahan waktu pagi. Mari kita budayakan bagun pagi guna meraih berkah ilahi. Selamat menyimak!

Jabat Tangan Yang Membawa Dosa

Jabat tangan adalah sunnah Nabi SAW. Bahkan, Rasulullah SAW menjanjikan pahala yang besar di balik sunnah ini. Dan, sunnah jabat tangan ini begitu semarak di kalangan para sahabat. Sayangnya, dewasa ini, jabat tangan antara laki-laki dengan perempuan yang bukan mahramnya, terutama di kalangan pemuda dan pemudi, hampir sudah menjadi tradisi. Tradisi seperti ini mengalahkan akhlak islami yang semestinya ditegakkan. Bahkan, mereka menganggap kebiasaan itu jauh lebih baik dan lebih tinggi nilainya daripada syariat Allah Ta’ala yang mengharamkannya. Sehingga, jika salah seorang dari mereka Anda ajak dialog tentang hukum syariat dengan dalil-dalil yang kuat dan jelas tentu, serta merta ia akan menuduh Anda dengan sebagai orang kolot, ketinggalan zaman, kaku, sulit beradaptasi, ekstrim, hendak memutuskan tali silaturrahmi.
 
Buku yang ada di hadapan Anda saat ini akan berbicara panjang lebar seputar hukum berjabat tangan dengan lawan jenis yang bukan bagian dari mahramnya; pandangan ulama berkenaan dengannya; serta syubhat-syubhat yang dihembuskan oleh kalangan yang ingin merusak tatanan masyarakat Islam. Tak ketinggalan, penulis membahas seputar adab dan ragam jabat tangan yang terjadi di tengah masyarakat, baik saat bersua dan teman, jabat tangan seusai shalat, dan masih banyak lagi. Dengan pemaparan yang gamblang dan didukung dengan dalil-dalil serta takhrij yang memadahi, menjadikan buku ini layak menjadi panduan setiap muslim dalam berinteraksi dengan sesama. Sehingga, dalam merealisasikan sunnah Nabi SAW ini kita tidak salah praktek. Jangan sampai, jabat tangan yang seharusnya berpahala, tapi malah mendatangkan dosa. Selamat membaca!

Heboh Wabah Babi

Baru-baru ini kita dihebohkan dengan wabah Flu Babi yang diperkirakan jumlah korbannya dekati angka 4.000 jiwa. Peningkatan cepat pada kasus flu babi, sebuah penyakit mematikan, adalah satu di antara alasan mengapa memakan babi adalah haram. Diperkirakan, penyakit ini bakal menyebar di luar kendali sebagai sebuah wabah.

Flu Babi adalah salah satu alasan mengapa Allah mengharamkan makan babi, di samping babi menjadi lahan subur bagi lebih dari 450 penyakit dan epidemi; menjadi media perpindahan 57 macam penyakit; menjadi media perpindahan 27 wabah dan penyakit pada manusia. Tidak kurang dari 32 penyakit menular melalui cara bersentuhan secara langsung dengan babi. Tak kurang 28 penyakit bisa menular melalui makanan atau minuman yang tercemari kotoran babi. Tak kurang dari 16 penyakit akibat mengonsumsi daging babi dan produk-produk dari daging babi. Buku ini akan memaparkan fenomena ini. Selamat membaca!

100 Sunnah Nabi Yang Sering Diremehkan

“Buku yang ada di hadapan Anda ini mengandung ilmu yang baik dalam lembaran-lembarannya. Penulis telah melakukan penelitian sebagian kitab para ulama, sehingga ia memperoleh berpuluh-puluh sunnah yang jarang diamalkan oleh sebagian orang, bahkan banyak yang tidak diketahui oleh mereka. Penulis telah membahasnya secara apik dan memberikan manfaat, dilihat dari penukilan yang terpercaya dan kuat, disertai nukilan dari pendapat para ulama terhadap beberapa hadits, baik secara riwayat maupun dirayah.” (Abdul Aziz bin Muhammad As-Sadhan)

Rasulullah SAW adalah suri tauladan bagi setiap muslim. Sehingga, seluruh sisi kehidupan beliau merupakan contoh yang patut ditiru dan diikuti. Dan, berpegang teguh dengan sunnah Nabi merupakan salah satu wasiat beliau. Bahkan, secara khusus, Allah SWT menjelaskan bahwa bukti cinta hamba kepada-Nya adalah dengan mengikuti Rasul-Nya. "Katakanlah, 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." (Ali 'Imran [3] : 31). 

Namun, sayang seribu sayang, banyak orang yang sedikit demi sedikit mulai menjauhi dan meninggalkan sunnah-sunnah Nabi SAW. Dengan berbagai alasan, mereka sering kali meremehkan sunnah-sunnah manusia terbaik, Muhammad n. Bahkan, sampai ada yang memusuhinya, sehingga memandang orang yang berusaha menghidupkan sunnah-sunnah Nabi sebagai orang kolot dan terbelakang. Buku ini memaparkan sejumlah sunnah Nabi SAW yang sering diremehkan, sehingga terasa asing di tengah-tengah kaum muslimin. Dilengkapi dengan dalil-dalil yang kuat nan akurat menjadikan buku layak menjadi pedoman sekaligus panduan bagi siapa saja yang ingin meneladani Nabi SAW. Mari kita raih cinta ilahi dengan menghidupkan sunnah Nabi n. Selamat membaca!

Dosa-Dosa Suami Yang Dibenci Istri


Salah satu sikap positif yang harus dikembangkan dalam kehidupan rumah tangga adalah kesediaan untuk selalu me­ngintrospeksi diri dan meminta maaf bila melakukan kesalahan. Kelapangan hati untuk mau mengakui semua ke­salahan dan meminta maaf kepada pasangan hidupnya men­jadi energi digdaya untuk mengharmoniskan hubungan suami-istri. Sehingga, di antara suami-istri tidak terjadi ganjalan perasaan dan ketidakpuasan yang terpendam yang bisa mengganggu kemesraan dan keindahan hidup be­rumah tangga. 

Buku ini menjelaskan bebe­rapa kesalahan dan ‘dosa’ yang sering dilakukan para suami, terutama dalam hubungannya dengan istri. Sudah seharusnya para suami berusaha menjadi pemimpin keluarga yang bertakwa, dengan memperbaiki berbagai kesalahan yang selama ini dilakukan. Meminta maaf kepada istri jika berbuat salah merupakan sikap terpuji seorang suami yang akan membuat istri bertambah sayang dan ‘hormat’ kepadanya. 

Inilah sebuah buku yang akan mengajak Anda untuk menjadi suami yang menyejukkan hati istri, yang senantiasa berkomitmen membahagiakan istri setiap hari. Sebuah buku yang akan menuntun Anda untuk memahami berbagai perilaku suami yang tidak disukai istri, sehingga Anda akan termotivasi untuk selalu memperbaiki diri demi mendapatkan suguhan cinta yang tulus dari sang istri. Wahai para suami, jadikan buku ini sebagai media introspeksi dan perbaikan diri Anda! Selamat membaca!

Dosa-Dosa Istri Yang Dibenci Suami


Salah satu sikap positif yang harus dikembangkan dalam kehidupan rumah tangga adalah kesediaan untuk selalu me­ngintrospeksi diri dan meminta maaf bila melakukan kesalahan. Kelapangan hati untuk mau mengakui semua ke­salahan dan meminta maaf kepada pasangan hidupnya men­jadi energi digdaya untuk mengharmoniskan hubungan suami-istri. Sehingga, di antara suami-istri tidak terjadi ganjalan perasaan dan ketidakpuasan yang terpendam yang bisa mengganggu kemesraan dan keindahan hidup be­rumah tangga. 

Buku yang ada di tangan Anda ini membeberkan bebe­rapa kesalahan dan ‘dosa’ yang biasa dilakukan oleh para istri. Buku ini ditulis bukan untuk tendensi menyudutkan dan menghakimi istri, namun lebih pada upaya menyadarkan para istri untuk memperbaiki kekeliruan sikap yang mungkin ia lakukan da­lam kehidupan keluarga. Berbuat salah itu wajar, selama ada komitmen untuk meminta maaf dan selalu memperbaiki diri. 

Inilah sebuah buku yang akan mengajak Anda untuk menjadi istri yang menyejukkan hati suami, yang senantiasa berkomitmen menciptakan ‘surga’ bagi suaminya di dalam keluarganya. Sebuah buku yang akan menuntun Anda untuk memahami berbagai perilaku istri yang tidak disukai suami, sehingga Anda akan termotivasi untuk selalu memperbaiki diri demi mendapatkan suguhan cinta yang tulus dari sang suami. Selamat membaca!   

Agar Sedekah Anda Tak Sia-Sia


Sedekah memang ajaib. Karena, sedekah membuat rezeki berlimpah; membersihkan jiwa dari akhlak tercela; melapangkan hati; melindungi pelakunya dari bencana dan musibah; mendatangkan pahala berlimpah; menghapus kesalahan dan menebus dosa; menjadi pintu gembang bagi seluruh amal kebajikan; menutupi aib dan mendatangkan cinta sesama; mengundang cinta, rahmat, dan ridha Allah; melindungi dari siksa neraka dan jalan masuk ke surga; serta melindungi pelakunya dari Padang Mahsyar. 

Namun, kedahsyatan sedekah akan sia-sia bila kita asal bersedekah tanpa menilik faktor-faktor yang dapat mendatangkan keberkahannya. Keajaibannya akan sirna bilamana sedekah kita bertabur virus yang dapat merontokkan kedigdayaanya. Banyak rambu yang harus dicermati bila kita ingin memetik buah sedekah, baik di dunia maupun di akhirat kelak.Baca dan praktekkan buku ini agar sedekah Anda tak sia-sia, tanpa mendatangkan pahala apa-apa

Selasa, 26 Juni 2012

Mashur Tapi Tak Shahih Dalam Sirah Nabawiyah

Benarkan Nabi SAW lahir pada tanggal 12 Rabi’ul Awal? Benarkah Rasulullah SAW ikut serta dalam Perang Fijar? Benarkan Khadijah dinikahi Rasulullah SAW pada usia 40 tahun? Benarkah Rasulullah SAW berdakwah secara sirriyah selama 3 tahun di Mekah? Benarkah Umar bin Khaththab ra masuk Islam setelah mendengar bacaan surat Thaha? Bagaimana keabsahan penamaan Yaumul Huzn (Tahun Kesedihan)?
Dan masih banyak lagi berita-berita sirah yang masyhur di tengah-tengah umat Islam yang tidak terbukti keshahihannya. Penting diketahui, bahwa kepopularan suatu kisah maupun riwayat tidak serta merta menjadi bukti kesahihannya. Sebab, tidak ada keniscayaan antara popularitas dan kesahihan.
Hadirnya buku ini sebagai upaya mensterilkan sirah nabawiyah dari berita-berita yang ternyata tidak shahih. Anda perlu membaca buku ini guna membandingkan kisah-kisah yang banyak dimuat dalam buku-buku sirah Nabi SAW. Selamat membaca!

Jangan Durhakai Ibumu!

Seseorang pernah datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi n menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, 'Ibumu!' Ia bertanya lagi, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Bapakmu.' (HR. Bukhrai dan Muslim). Sayang seribu sayang, ternyata masih banyak yang melupakan jasa seorang ibu. Masih banyak yang enggan berbakti kepada ibu. Masih banyak yang acuh tak acuh melihat kondisi ibu. Yang lebih mengerikan lagi, masih banyak yang durhaka kepada ibu. Seolah-olah ia lupa betapa berat beban yang telah dipikul ibu demi kebaikan dan keselamatan sang anak.
Dalam buku ini, penulis berusaha menyadarkan kita betapa besar hutang budi kita kepada ibu yang semestinya dibalas dengan bakti kepadanya. Dengan penyabaran yang ringan dan tidak bertele-tele, penulis menyajikan sejumlah kiat berbakti kepada ibu. Semoga, dengan hadirnya buku ini lebih mempermudah kita dalam menunaikan kewajiban untuk berbakti kepada ibu, guna meraih ridha Allah. Jadikan baktimu kepada ibu sebagai kunci masuk surgamu. Selamat membaca!